Sabtu, 04 Mei 2013

Kasus Simulasi (Materi Teknik Simulasi Pertemuan II )


Formulasi Masalah :

Menurut UU No. 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan menggangu kehidupan dan penghidupan masyarakat
Pengertian
Menurut UU No.24/2007 tentang Penanggulangan Bencana, bencana adalah Peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam dan/ atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.
Sedangkan pengertian bencana menurut International Strategy for Disaster Reduction (ISDR) :  Suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu masyarakat, sehingga menyebabkan kerugian yang meluas pada kehidupan manusia dari segi materi , ekonomi atau lingkungan dan melampaui kemampuan masyarakat yang bersangkutan untuk mengatasi dengan menggunakan sumber daya mereka sendiri

Jenis-jenis
  1. Bencana alam: bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh antara lain: gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan/puting beliung, dan tanah longsor
  2. Bencana non alam: bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal tekhnologi, gagal modernisasi, epidemik, dan wabah penyakit
  3. Bencana sosial: bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh manusia yang meliputi konflik sosial antar kelompok atau antar komunitas masyarakat, dan teror

Penjelasan Jenis-jenis bencana
  1. Banjir
Banjir merupakan kondisi dimana sebagian besar air menggenangi permukaan tanah yang biasanya kering. Banjir merupakan bencana alam yang paling sering terjadi.
Penyebab
    • Hujan dalam waktu panjang dan deras selama berhari-hari
    • Penanganan sampah yang buruk
    • Perencanaan tata kota yang tidak ditepati/menyimpang, biasanya karena makin sempitnya daerah resapan air atau jalur hijau yang terdesak pemukiman atau industri.
    • Berkurangnya tumbuh-tumbuhan/pohon yang semakin sedikit sehingga semakin sedikit pula daerah resapan air
Yang harus diwaspadai saat bencana banjir adalah munculnya wabah penyakit :
·         Penyakit diare, yang biasanya disebabkan oleh air dan makanan yang tidak higienis
·         Penyakit yang disebabkan karena nyamuk, karena genangan air mempercepat penyebarluasan jentik-jentik nyamuk dan serangga

  1. Tsunami
Tsunami berasal dari bahasa Jepang, Tsu berarti pelabuhan, Nami : gelombang laut. Tsunami terjadi di daerah pesisir. Tsunami diartikan sebagai rangkaian gelombang laut yang melanda wilayah pantai dan daratan akibat terjadinya peristiwa geologi di dasar laut yaitu : gempa bumi, letusan gunung api dan longsoran.
Contoh tsunami yang diakibatkan :
·         Gempa bumi di dasar laut : Banyuwangi 1994, Biak 1996, Aceh 2004
·         Letusan gunung api di dasar laut : Krakatau 1883
·         Longsoran di dasar laut : Teluk Lituya Alaska 1958
·         Tanda-tanda tsunami adalah :
·         Gempa bumi yang sangat kuat, lebih dari 1 menit, tiang bangunan runtuh/rusak, dan manusia tak mampu berdiri tegak
  1. Tanah Longsor
Pengertian : Terjadinya pergerakan tanah atau bebatuan dalam jumlah besar secara tiba-tiba atau berangsur-angsur yang pada umumnya terjadi di daerah lereng yang gundul atau kondisi tanah dan bebatuan yang rapuh. Biasanya daerah yang pernah mengalami longsor sebelumnya, merupakan daerah gundul dan aliran air hujan adalah daerah yang rawan tanah longsor.
  1. Gempa Bumi
Gempa bumi terjadi karena pergesekan antar lempeng tektonik yang berada di bawah permukaan bumi. Dampak dari pergesekan itu menimbulkan energi luar biasa dan menimbulkan goncangan di permukaan dan seringkali menimbulkan kerusakan hebat pada sarana seperti rumah/bangunan, jalan, jembatan, tiang listrik.
Berdasarkan sumber penyebabnya, ada 3 jenis gempa bumi :
·         Gempa bumi tektonik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat pergerakan lempeng bumi atau patahan. Gempa jenis ini paling banyak menimbulkan kerusakan dan banyak korban.
·         Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat aktivitas gunung berapi yaitu pergerakan magma yang menekan/mendorong lapisan batuan sehingga pergeseran bebatuan di dalamnya menimbulkan terjadinya gempa bumi.
·         Gempa bumi induksi adalah gempa bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi akibat sumber lain seperti runtuhan tanah. Gempa bumi sering diikuti dengan gempa susulan dalam beberapa jam atau hari setelah gempa pertama yang dapat menyebabkan penghancuran pada bangunan yang telah retak/goyah akibat gempa sebelumnya.
  1. Letusan Gunung Berapi
Gunung berapi terjadi karena endapan magma dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Letusan membawa abu dan batu yang menyembur sejauh radius 18 Km atau lebih, lava dapat mengalir sejauh 90 Km. Letusan gunung berapi dapat menimbulkan korban jiwa dan berpengaruh pada perubahan iklim.
Letusan gunung berapi menghasilkan :
·         Gas vulkanik adalah gas yang dikeluarkan saat gunung berapi meletus, berupa Karbon
·         Monoksida, Karbon Dioksida, Hidrogen Sulfida, Sulfur Dioksida, dan Nitrogen
·         Lava adalah cairan magma yang bersuhu tinggi yang mengalir ke permukaan melalui kawah gunung berapi. Lava encer mampu mengalir jauh dari sumbernya mengikuti sungai atau lembah yang ada sedang lava kental mengalir tak jauh dari sumbernya
·         Lahar adalah banjir bandang di lereng gunung yang terdiri campuran bahan vulkanik berukuran lempung sampai bongkah, dikenal sebagai lahar letusan dan lahar hujan. Lahar letusan terjadi apabila gunung berapi yang mempunyai danau kawah meletus, sehingga air danau yang panas bercampur dengan material letusan. Lahar hujan terjadi karena percampuran material letusan dengan air hujan di sekitar puncaknya
·         Awan panas adalah awan dari material letusan besar yang panas, mengalir turun dan akhirnya mengendap di dalam dan sekitar sungai dan lembah. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada bagian tubuh serta sesak pernafasan sampai tidak bisa bernafas
·         Abu letusan gunung berapi adalah material letusan yang sangat halus yang karena hembusan angin dampaknya bisa dirasakan sejauh ratusan kilometer
  1. Angin Topan
Angin Topan adalah udara bertekanan rendah yang terjadi di lautan tropis. Berkecepatan sampai lebih dari 200km/jam yang didampingi dengan hujan lebat dan menyebabkan badai di daerah pesisir
  1. Konflik Sosial
Konflik sosial merupakan suatu hal yang tak terelakkan dalam masyarakat yang terdiri dari latar belakang suku, agama, adat istiadat, tingkat sosial ekonomi dan sebagainya. Keberagaman dapat pula menjadi ancaman terhadap keutuhan seperti yang sering terjadi karena kesenjangan ekonomi dan kemiskinan karena ketidakadilan ekonomi, sosial, hukum dan politik, kemudian perbedaan cara pandang keagamaan dan adat istiadat yang sering menimbulkan konflik yang secara laten dapat meledak menjadi kekerasan.
Konflik sosial dapat menjadi bencana ketika telah menjadi kekerasan yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, kerusakan sarana/prasarana umum dan tempat tinggal serta trauma psikologis.
Contoh dari konflik sosial adalah Peristiwa Mei 1998
  1. Teror
Teror merupakan jenis bencana yang paling sulit diduga karena biasanya bermotif tertentu, seperti politik nasional dan internasional serta pertahanan keamanan. Motifnya adalah menimbulkan rasa takut dan memperkuat posisi tawar untuk mencapai kehendak tertentu. Sasarannya adalah sarana vital seperti kantor pemerintah, sarana transportasi dan komunikasi, industri, tempat keramaian (pariwisata dan lokasi lain), instalasi militer. Teror dapat berupa serangan bom, pembakaran, peracunan, penculikan, serangan bersenjata.


Ketentuan kelayakan masalah
Situasi yang dihadapi dalam simulasi harus dibuat seperti benar-benar merupakan keadaan yang sebenarnya. Keadaan yang sebenarnya akan memberikan gambaran akan karakteristik kunci tentang fisik dan perilaku dalam suatu situasi. Dengan melakukan  simulasi bencana beberapa hal yang bisa dipelajari:
a)      Pemahaman akan prinsip-prinsdip alam penanggulangan bencana
b)      Pemahaman dan melatih ketrampilan alam penanggulanga bencana
c)      Sebagai uji coba sistem penanggulana bencana yang telah drencanakan
Tujuan simulasi adalah:
a)      Menambah pengetahuan serta wawasan masyarakat tentang penanggulangan bencana
b)      Membantu masyarakat memahami tata cara penanggulangan bencana
c)      Membantu masyarakat memahami teknik evakuasi dalam situasi bencana
d)     Melatih dan membiasakan masyarakat untuk siap siaga ( tidak panik)
e)      Menjadi sarana latihan dan praktek dalam usaha penanggulangan bencana


Menyusun model dan melakukan  validasi model
Persiapan Simulasi
A.    Persiapan Awal
A.1. Sosialisasi Kegiatan Simulasi
Meliputi kegiatan penyebarluasan informasi kepada segenap masyarakat mengenai dua hal yaitu:
   Tujuan dan fungsi diadakan simulasi
·         Masyarakat dapat memahami tujuan dan fungsinya sehingga dapat membangun kepedulian akan pentingnya simulasi
·         Perijinan dan pengumuman
·         Segenap pihak, baik dari tingkat pemerintahan di kecamatan sampai RT dan RW mengetahui dan memberikan ijin resmi dan tertulis tentang adanya kegiatan simulasi. Perlu juga dilakukan pengumuman baik tertulis dan lisan untuk menghindari salah paham warga dan tidak menimbulkan kepanikan karena ketidaktahuan adanya simulasi
      A.2  Koordinasi Pihak Terkait
Pihak yang terlibat dalam kegiatan simulasi:
·         Masyarakat
·         Perangkat desa
·         Pemerintahan desa, LPM, Karang taruna dan PKK
·         Linmas
·         Puskesmas, kader kesehatan, bidan desa
·         Kecamatan, koramil, Polsek
·         BPBD kabupaten dan provinsi
·         Media
·         Pihak-pihak yang yang bersedia terlibat



A.3  Pemasangan Rambu-rambu bencana
Rambu-rambu bencana adalah alat untuk perlengkapan penanggulangan bencana dalam bentuk tertentu yang memuat lambang, huruf, angka, kalimat dan atau perpaduan diantaranya yang digunakan untuk memberikan peringatan, larangan, perintah dan petunjuk bagi masyarakat.
Fungsi rambu bencana adalah untuk mendukung kesiapsiagaan warga ssekitar ataupun siapapun yang berada di lokasi rawan atau aman bencana tersebut.
Bagaimana cara membaca rambu bencana tersebut?
Jenis rambu dibedakan menjadi dua, yaitu :
a.       Warna
Warna orange                       : tempat rawan
Warna hjau                           : tempat aman
b.      Anak panah (ke kanan atau ke kiri)
Memberitahukan masyarakat arah untuk menyelamatkan diri dan menuju ketempat yang mana.
c.       Lokasi pemasangan rambu
Rambu-rambu bencana dipasang di beberapa lokasi seperti :
·         Lokasi rawan bencana
·         Lokasi aman atau tempat evakuasi
·         Jalur atau jalan menuju tempat aman atau tempat evakuasi

A.4  Peta kapasitas dan kerentanan Desa
Proses pembuatan peta ini dilakukan dengan surveybersama oleh KMPB desa, staf pemerintahan desa, dan masyarakat yang meliputi :
·         Lokasi rawan bencana
·         Lokasi aman bencana
·         Infrastruktur dan sarana prasarana desa
·         Fasilitas umum

B.     Persiapan teknis
B.1   Koordinasi tim/ regu simulasi
Tim regu simulasi dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan masing-masing desa. Contoh tim regu untuk simulasi :
    1. Penasehat
    2. Penanggungjawab
    3. Koordinator
    4. Wakil koordinator
    5. Seksi siaga :
·         Regu peringatan dini
·         Regu pemetaan
    1. Seksi tanggap darurat
·         Regu perintis
·         Regu keamanan
·         Penyelamatan
·         Regu pengungsian
·         Regu logistik
    1. Seksi komunikasi
·         Regu administrasi dan dokumentasi
·         Regu informasi dan hubungan luar
·         Regu relawan
    1. Seksi kesejahteraan
·         Regu pertolongan pertama
·         Regu dapur umum
Setelah adanya koordinasi tim/regu maka apa saja yang diperlukan dalam simulasi, maka dilanjutkan dengan fungsi dan peran masing-masing tim/regu pada saat simulasi. Untuk pembagian fungsi dan peran dapat mengacu pada Tupoksi tim/regu yang ada tentang PROTAB yang telah dibuat.


Penerapan simulasi
Beberapa hal yang berhubungan dengan pembuatan skenario simulasi ;
A.          Jenis bencana
Dapat ditentukan dengan mempertimbangkan beberapa hal berikut ini ;
·         Intensitas atau frekuensi terjadinya bencana
Apakah terjadi secara musiman, satu kali dalam setahun atau setiap beberapa tahun sekali
·         Besarnya kerugian yang diderita
Banyaknya korban jiwa, harta benda dan prasarana atau infrastruktur
·         Lamanya ancaman bencana tersebut dirasakan
Berapa lama durasi waktu ancaman yang dirasakan
·         Tingkat resiko dari bencana tersebut
Apakah tergolong rendah, sedang atau tinggi

B.           Lokasi
Dapat ditentukan dengan mempertimbangkan bahwa lokasi tersebut ;
·         Mempunyai daerah rawan bencana
·         Mempunyai daerah aman bencana
·         Adanya dukungan dari segenap warna yang tinggal atau disekitar lokasi tersebut.

C.           Jadwal
Dapat ditentukan dan disepakati bersama bahwa simulasi akan dilaksanakan pada :
Hari                    : ....
Jam                     : ....
Lokasi                : ....

D.          Sistem peringatan dini
Media untuk peringatan dini yang sesuai dengan kearifan budaya setempat misalnya adalah kentongan dan pengumuman melalui mesjid. Media apapun yang akan digunakan oleh masyakat untuk sistem peringatan dini, perlu dibuat kesepakatan bersama tentang :
·         Bagaiman tanda atau bunyinya jika ada bencana tertentu
·         Siapa yang berwenang untuk menggunakan
·         Kapan harus digunakan

E.           Peserta simulasi
Simulasi diikuti oleh masyarakat dengan memprioritaskan kelompok rentan, misalnya balita, anak-anak, ibu hamil, lansia dan orang berkebutuhan khusus.
F.            Peralatan pendukung
Peralatan yang akan digunakan dalam simulasi dapat menggunakan atau memaksimalkan apa yang ada dan tersedia disekitar rumah dan sekitanya. Beberapa peralatan pendukung yang dapat disiapkan antara lain :
·         Kentongan/pluit
·         Bambu dan tali
·         Papan
·         Toa
·         Tas P3K
·         Dan sebagainya

G.          Gladi Bersih
Pertemuan untuk gladi bersih merupakan persiapan akhir sebelum pelaksanaan simulasi. Selain untuk mengecek kesiapan dari masing-masing tim/regu dan semua pihak yang terlibat dalam simulasi, gladi bersih juga penting untuk mengecek kesiapan peralatan yang akan digunakan dalam simulasi. Gladi bersih ini sebaiknya dilakukan sehari sebelum hari H pelaksanaan simulasi

H.          Pelaksanaan simulasi
1.      Pengarahan singkat
Dalam pengarahan singkat dilakukan pengecekan kesiapan masing-masing regu sebelum mulainya simulasi, baik dari segi kesiapan kondisi fisik dan mental peserta simulasi. Sebelum dimulai simulasi, sebaiknya dilakukan doa bersama agar proses simulasi dapat berjalan dengan lancar dan baik

2.      Berlangsungnya simulasi
Kegiatan simulasi menjadi media untuk belajar denagn mempraktekan langsung (learning by doing) bagaimana proses penanggulangan bencana pada masa tanggap darurat dapat dilakukan.

3.      Evaluasi simulasi
Setelah simulasi selesai dilakukan, maka dilanjutkan dengan kegiatan evaluasi terhadap proses simulasi tersebut. Metode simulasi dapat menggunakan diskusi kelompok terarah dan atau menggunakan form yang telah disiapkan. Beberapa hal yang menjadi bahan evaluasi ;
4.      Bagaimana proses simulasi telah dilaksanakan?
    • Apakah simulasi sudah dapat memenuhi kebutuhan proses pembelajaran dan praktek tanggap darurat jika bencana terjadi?
    • Hal apa sajakah yang telah baik?
    • Hal apa yang harus diperbaiki ?
    • Apakah rencana tindak lanjutnya?

Analisis Hasil
Simulasi bencana adalah media belajar dan praktek terhadap upaya penanggulangan bencana, terutama pada masa tanggap darurat bencana dan masa pemulihan, jika suatu bencana terjadi. Karena bencana dapat terjadi kapan saja, dimana saja dan menimpa siapa saja, maka pilihannya adalah meningkatkan kesiapsiagaan baik ditingkat individu, keluarga dan lingkungan. Dalam usaha untuk siap siaga, sebaiknya simulasi dilakukan secara berkala atau dalam jangka waktu tertentu. Bencana merupakan tanggungjawab tiap individu, pemerintah, swasta, LSM dan lain-lain. Oleh karena itu sudah sepantasnya jika saling bahu membahu dalam upaya pengurangan resiko bencana 










Kamis, 02 Mei 2013

Lirik lagu & Download Mp3 Ungu - Bila Tiba (Ost. Sang kiai)



Saat tiba nafas di ujung hela mata tinggi tak sanggup bicara mulut terkunci tanpa suara
Bila tiba saat berganti dunia alam yang sangat jauh berbeda siapkah kita menjawab semua pertanyaan
Bila nafas akhir berhenti jantung hatipun tak berdaya hanya menangis tanpa suara
Mati … tak bisa untuk kau hindari tak mungkin bisa engkau lari
Ajalmu pasti menghampiri
Mati… tinggal menunggu saat nanti kemana kita bisa lari
Kita pasti kan mengalami mati

Video Klip Ungu - Bila Tiba (Karaoke Version)